Rabu, 18 Agustus 2010

Kunjungan Ke Balitsa


aeroponik balitsa Usia Kentang 60 HST

Pemeliharaan


Aplikasi Pestisida

Perakaran



Perakaran Usia Tanaman 25 HST

Media Perakaran






Tanam stek batang untuk benih sumber kentang G-0 sistem aeroponik

Selasa, 11 Mei 2010

Teknologi penanaman dengan teknik aeroponik merupakan teknologi bercocok tanam sayuran yang sudah mulai banyak dilakukan oleh para pecinta tanaman. Selain caranya yang dibuat cukup sederhana dan alat yang digunakan tidak sulit didapat, teknik aeroponik ini juga dapat dilakukan di teras rumah.
Hasil produksi sayuran yang ditanam dengan menggunakan teknologi ini sekarang ini sudah mulai banyak ditemukan di berbagai pasar swalayan di kota-kota besar. Meskipun harganya selangit, namun sayuran ini selalu ludes dibeli konsumen. Alasan konsumen tetap memburu produk ini, disamping rasa sayuran yang renyah dan tidak pahit, tampilan atau penampakannya cukup sempurna (tidak ada lubang bekas hama) serta mempunyai nilai gizi yang tinggi karena diberi nutrisi sesuai kebutuhan tanaman.
Teknik aeroponik ini umumnya dimanfaatkan untuk pertanaman sayuran daun. Namun, untuk tanaman yang lebih besar misalnya kentang digunakan alat yang sedikit berbeda.

Kentang (Solanum tuberosum. L) merupakan komoditas hortikultura yang sangat penting di Indonesia, karena sebagai sumber karbohidrat yang kaya protein untuk menunjang program diversifikasi pangan. Sekarang ini industri makanan yang bersumber dari kentang semakin berkembang karena proses saji cepat, sehingga kebutuhan akan kentang meningkatkan, dengan meningkatnya permintaan kentang konsumsi, maka kebutuhan benih kentang juga akan meningkat sehingga tehnik perbanyakan benih kentang secara cepat dengan teknologi penanaman secara aeroponik sangat diperlukan sesuai dengan permintaan akan benih yang sangat meningkat.
Usahatani kentang sudah demikian komersil, yang dicirikan dengan sebagian besar bahkan seluruh hasil produksinya dilepas untuk memenuhi permintaan pasar. Namun demikian budidaya tanaman kentang pada umumnya masih konvensional dan tradisional, sehingga produksinya masih dibawah rata-rata +15-18 ton/ha. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kentang disamping menggunakan pupuk yang cukup juga dengan memakai bibit kentang yang baik dan terbebas dari hama dan penyakit. Ada teknologi yang dapat meningkatkan kualitas bibit kentang secara menakjubkan yaitu dengan system aeroponik, dimana bahan tanamnya berasal dari hasil kultur jaringan yang telah di stek 3 (tiga) kali. Aeroponik sendiri berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti budidaya, jadi aeroponik adalah budidaya tanaman dengan melalui system pengkabutan . sistem aeroponik dalam budidaya tanaman kentang dilakukan di dalam screen house dengan menggunakan bak yang terbuat dari fiberglass dan ditutup dengan menggunakan styroform,sehingga tanaman akan terbebas dari serangan hama dan penyakit karena bahan tanaman berupa stek mikro berasal dari hasil perbanyakan kultur jaringan di laboratorium yang sudah steril. Aeroponik selain dapat menghasilkan kualitas bibit kentang yang baik juga banyak dan dapat menghemat lahan. Pada sistem ini, hara diserap atau diaplikasikan langsung melalui akar, sehingga perlu prororsi yang optimal terserap Nutrisi yang diberikan baik dari unsur makro (N, P, K, Mg, Ca,, S) maupun mikro (Mn, Mo, Cu, Fe, B, Zn).

Informasi lebih lanjut hubungi :

Rosyad Nurdin. SP., MP
Tlp. 081321730228 - 085220957612
Email rosyadnurdin75@yahoo.co.id

Tanam Kentang Sistem Aeroponik dari Stek Batang